Penetap pertama wilayah yang kini menjadi
Amerika Serikat berasal dari Asia sekitar 15.000 tahun yang lalu. Mereka menyeberangi
jembatan darat Bering ke
Alaska. Selanjutnya,
penduduk asli Amerika bermukim di wilayah tersebut selama ribuan tahun. Pada tahun 1492,
Christopher Columbus berhasil mencapai Amerika. Orang-orang Inggris lalu bermukim di
Jamestown, Virginia
pada tahun 1607. Permukiman ini dianggap sebagai permukiman pertama di
Amerika Serikat. Selanjutnya, Amerika Serikat terus didatangi oleh
orang-orang
Inggris. Orang
Perancis,
Spanyol, dan
Belanda
juga bermukim di sebagian Amerika Serikat. Perkembangan koloni-koloni
Inggris berakhir tidak baik bagi penduduk asli Amerika, karena banyak
dari mereka yang tewas akibat penyakit, dan mereka kehilangan negeri
mereka.
Amerika Serikat terbentuk dari 13 bekas
koloni Inggris selepas
Revolusi Amerika setelah deklarasi kemerdekaan pada tanggal
4 Juli 1776.
Perang ini dimulai karena kolonis merasa diperlakukan tidak adil oleh
Inggris. Setelah Revolusi, Amerika Serikat menghadapi banyak masalah,
seperti
perbudakan. Pada tahun 1800-an, AS memperoleh banyak wilayah dan mulai terindustralisasi. Dari tahun 1861 hingga 1865,
Perang Saudara Amerika
berkecamuk antara Utara dengan Selatan. Perang ini diakibatkan karena
sengketa mengenai hak-hak negara bagian, perbudakan, dan masa depan
Amerika Serikat. Beberapa negara bagian di Selatan meninggalkan Amerika
Serikat dan mendirikan
Konfederasi.
Utara memenangkan perang, dan negara-negara yang telah meninggalkan
perserikatan kembali ke Amerika Serikat. Negara ini lalu melalui masa
rekonstruksi.
Pada akhir 1800-an, banyak orang Eropa datang ke Amerika Serikat dan
bekerja di pabrik besar. Pada awal abad ke-20, AS menjadi kekuatan
dunia. Ekonominya merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Negara
ini juga terlibat dalam
Perang Dunia I dan
II.
Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat terlibat dalam
Perang Dingin dengan
Uni Soviet. Selama Perang Dingin, pemerintah banyak menghabiskan dana untuk pertahanan. AS terlibat dalam
Perang Korea dan
Vietnam, dan juga mengirimkan
Neil Armstrong dan orang-orang Amerika lain ke luar angkasa. Pada tahun 1991, Uni Soviet runtuh dan perang dingin berakhir.
Timur Tengah menjadi penting bagi Amerika, terutama setelah
Serangan 11 September 2001. Kini, Amerika Serikat merupakan negara adidaya, tetapi masih menghadapi beberapa masalah.
Pra-Columbus
Masa Pra-Columbus adalah masa sebelum kedatangan
Christopher Columbus ke Amerika tahun 1492. Pada masa itu,
penduduk asli Amerika
menetap di Amerika Serikat. Mereka memiliki budaya yang berbeda:
penduduk asli di Amerika Serikat timur berburu; penduduk asli di Amerika
Serikat barat laut menangkap ikan; penduduk asli di barat daya menanam
jagung dan membangun rumah yang disebut
pueblo; dan penduduk asli di
Great Plains berburu
bison.
Zaman kolonial
Bangsa Inggris mencoba mendirikan permukiman di
Pulau Roanoke tahun 1585, tetapi tidak berlangsung lama. Pada tahun 1607, permukiman Inggris pertama yang dapat bertahan berdiri di
Jamestown, Virginia. Permukiman ini didirikan oleh
John Smith,
John Rolfe,
dan orang-orang Inggris lainnya yang tertarik dengan kekayaan dan
petualangan. Koloni di Virginia hampir gagal bertahan karena penyakit
dan kelaparan, tetapi berhasil karena penanaman
tembakau.
Pada tahun 1621, sekelompok orang Inggris yang dijuluki
Pilgrim Fathers (orang yang melarikan diri karena berselisih faham dengan gereja) menetap di
Plymouth, Massachusetts. Koloni yang lebih besar dibangun di
Teluk Massachusetts oleh
Puritan tahun 1630. Daripada menemukan emas,
Pilgrims dan Puritan lebih tertarik untuk membuat masyarakat yang lebih baik, yang mereka juluki "kota di sebuah bukit."
Roger Williams, yang ditendang keluar dari Massachusetts, mendirikan koloni di
Rhode Island tahun 1636.
Inggris bukan hanya satu-satunya negara yang menetap di wilayah yang kini menjadi Amerika Serikat. Pada tahun 1500-an,
Spanyol mendirikan benteng di
Saint Augustine, Florida.
Perancis menetap di
Kanada dan wilayah sekitar
Danau-Danau Besar. Bangsa Belanda mendirikan koloni di
New York, yang mereka sebut
Nieuw Nederland.
Wilayah-wilayah lain dimukimi oleh orang Skotlandia-Irlandia, Jerman,
dan Swedia. Perkembangan koloni merupakan hal yang buruk bagi penduduk
asli Amerika. Mereka kehilangan negeri mereka, dan banyak dari antara
mereka yang meninggal akibat
variola, penyakit yang dibawa bangsa Eropa ke Amerika.
Pada awal tahun 1700-an, muncul gerakan religius yang disebut
Gerakan Kebangunan Rohani
Gerakan Kebangunan merupakan salah satu peristiwa pertama dalam sejarah
Amerika yang merupakan "pergerakan besar", atau sesuatu yang melibatkan
banyak orang Amerika. Gerakan Kebangunan Rohani, bersama dengan
Penghukuman Penyihir Salem,
merupakan tanggapan atas situasi Amerika saat itu, dan mungkin
memengaruhi pemikiran yang digunakan dalam Revolusi Amerika. Pada tahun
1733, terdapat tiga belas koloni. Koloni-koloni ini biasanya
dikelompokan menjadi New England (
New Hampshire,
Massachusetts,
Rhode Island and
Connecticut), koloni-koloni Tengah (
New York,
New Jersey,
Pennsylvania,
Delaware), dan Selatan (
Maryland,
Virginia,
Carolina Utara,
Carolina Selatan, dan
Georgia).
New England memiliki peternakan-peternakan kecil, dan lebih bertumpu
pada perikanan, perkapalan, dan industri-industri kecil. Koloni Selatan
memiliki perkebunan
tembakau dan
kapas.
Kebun-kebun ini awalnya digarap oleh pekerja yang bersedia bekerja
beberapa tahun dengan upah pintu masuk ke Amerika dan tanah, lalu oleh
budak.
Koloni tengah memiliki peternakan berukuran kecil, dan dikenal memiliki
budaya dan kepercayaan yang beragam. Ketigabelas koloni tersebut
terikat dengan "
ekonomi Atlantik", yang melibatkan penggunaan kapal untuk perdagangan budak, tembakau,
rum,
gula,
emas,
rempah-rempah,
ikan,
kayu, dan barang hasil produksi, antara Amerika,
Hindia Barat,
Eropa, dan
Afrika New York,
Philadelphia,
Boston, dan
Charleston
merupakan kota dan pelabuhan utama pada masa itu.Dari tahun 1754 hingga
1763, Inggris dan Perancis terlibat dalam perang yang disebut
Perang Tujuh Tahun. Inggris berhasil memenangkan perang. Perancis menyerahkan koloninya di
Kanada kepada Inggris, dan menyerahkan
Louisiana ke
Spanyol; Spanyol menyerahkan
Florida ke Inggris. Selanjutnya, Inggris mengeluarkan
Proklamasi 1763, yang menyatakan bahwa orang yang tinggal di tiga belas koloni tidak dapat menetap di sebelah barat
Pegunungan Appalachia.
Revolusi Amerika
Setelah Perang Tujuh Tahun, kolonis mulai
merasa mereka tidak memperoleh hak-hak mereka. Selain akibat Proklamasi
1763, mereka merasa diperlakukan tak adil karena pajak yang dipungut
oleh pemerintah Britania. Kolonis menyatakan "Tak ada pajak tanpa
perwakilan", yang berarti mereka meminta agar mereka memiliki suara di Parlemen Britania. Pajak-pajak tersebut meliputi Sugar Act (1764), Stamp Act (1765), Townsend Duties (1767), dan Tea Act (1773). Pada tahun 1770, peristiwa Boston Tea Party terjadi. Kolonis-kolonis di Boston membuang ratusan kotak berisi teh dari kapal di Pelabuhan Boston, sebagai tanggapan terhadap Tea Act. Tentara Britania lalu mengambil alih Boston, yang mengakibatkan pendirian Kongres Kontinental, terdiri dari pemimpin setiap 13 koloni. Tokoh-tokoh penting dalam kongres tersebut adalah Benjamin Franklin, John Adams, Thomas Jefferson, John Hancock, Roger Sherman, dan John Jay.
Pada tahun
1781, koloni-koloni mempersiapkan sebuah Uni melalui
Articles of Confederation,
akan tetapi hanya dapat berlangsung selama enam tahun. Sebagian besar
kekuasaan diserahkan kepada negara-negara bagian, dan hanya sedikit
kekuasaan yang dimiliki pemerintah pusat. Selain itu, tidak terdapat
presiden.
Articles of Confederation juga tidak dapat
menghentikan penduduk asli Amerika atau orang Britania di perbatasan,
dan juga tak mampu menghentikan pemberontakan seperti
Pemberontakan Shays'. Setelah pemberontakan Shays', banyak orang merasa
Articles of Confederation telah gagal.
Konstitusi Amerika Serikat ditulis pada tahun 1787. Tokoh-tokoh yang membantu penulisan konstitusi, seperti Washington,
James Madison,
Alexander Hamilton, dan
Gouverneur Morris,
merupakan pemikir-pemikir utama Amerika pada masa itu. Beberapa tokoh
akan memegang posisi penting dalam pemerintahan baru. Konstitusi ini
mendirikan pemerintahan nasional yang lebih kuat dan memiliki tiga
cabang: eksekutif (
Presiden dan
kabinetnya), legislatif (
Dewan Perwakilan Rayat dan
Senat), dan yudikatif (pengadilan federal). Konstitusi ini diratifikasi oleh negara-negara bagian pada tahun 1788.
Pada tahun 1789, Washington terpilih sebagai presiden pertama. Pada masa jabatannya,
Pemberontakan Whiskey meletus. Petani-petani di pedesaan mencoba untuk menghentikan pengumpulan pajak terhadap
whiskey. Pada tahun 1795, Kongres menyetujui
Traktat Jay,
yang membuka perdagangan dengan Britania. Traktat ini dibuat dengan
tujuan memperbaiki hubungan dengan Britania. Thomas Jefferson dan
James Madison
sangat menentang traktat ini. Dalam pemilu tahun 1796, John Adams
berhasil mengalahkan Thomas Jefferson. Pemilu ini merupakan pemilu antar
dua partai politik pertama di Amerika Serikat. Sebagai presiden, Adams
membuat
Angkatan Darat dan
Laut Amerika Serikat menjadi lebih besar, tetapi juga mengeluarkan hukum untuk menutup koran yang menulis hal-hal jelek tentangnya.
Jefferson berhasil mengalahkan Adams pada pemilu tahun 1800. Salah satu hal penting yang dilakukannya sebagai presiden adalah
membeli Louisiana dari
Perancis. Jefferson mengirim
Lewis dan
Clark
untuk memetakan Pembelian Louisiana. Presiden Jefferson juga berusaha
menghentikan perdagangan dengan Inggris dan Perancis, yang sedang
terlibat dalam perang.
[31] Perang meletus antara Amerika Serikat dan Inggris pada tahun 1812 ketika
James Madison menjabat sebagai presiden. Perang ini disebut
Perang 1812.
Ekspansi, industrialisasi, dan perbudakan, 1815–1861
Salah satu masalah pada periode ini adalah
perbudakan.
Pada tahun 1861, lebih dari tiga juta orang Afrika-Amerika menjadi
budak di Selatan. Sebagian besar bekerja memetik kapas di perkebunan
besar. Selatan ingin agar perbudakan tetap ada, sementara Utara berusaha
mengakhirinya.
Setelah Perang 1812, Amerika mengalami "Era Perasaan Baik" di bawah kepemipinan Presiden James Madison dan
James Monroe. Di bawah Monroe, kebijakan Amerika Serikat di Amerika Utara adalah
Doktrin Monroe,
yang menyatakan bahwa benua Amerika tidak boleh lagi dijajah oleh
negara-negara Eropa. Pada masa ini pula, Kongres meminta "sistem
Amerika", yaitu dengan menghabiskan dana untuk perbankan,
transportasi, dan
komunikasi, agar kota-kota menjadi lebih besar dan pabrik-pabrik dibangun. Salah satu proyek transportasi besar pada masa ini adalah
Kanal Erie di New York. Pada tahun 1840-an, jalur kereta api juga dibangun. Ribuan mil jalur kereta dan
telegraf
telah dibangun di Amerika Serikat pada tahun 1860. Industri di Amerika
Serikat juga berkembang. Banyak pabrik dibangun di kota-kota timur laut
seperti
Lowell, Massachusetts.
Kebanyakan pabrik memproduksi pakaian. Sebagian besar pekerja di pabrik
adalah perempuan, dan sebagian merupakan anak-anak dari
Irlandia dan
Jerman.
Meskipun mengalami industrialisasi, mata pencaharian sebagian besar
penduduk Amerika pada saat itu adalah petani. Pada awal dan pertengahan
tahun 1800-an,
Gerakan Kebangunan Rohani Kedua dilancarkan. Gerakan ini dimulai di
New York Gerakan Kebangunan Rohani berkaitan erat dengan gerakan anti perbudakan di Amerika Serikat.
Andrew Jackson
terpilih sebagai presiden pada tahun 1828. Sebagian besar pendukungnya
merupakan orang miskin yang tidak pernah memilih sebelumnya, sehingga ia
memberi mereka pekerjaan sebagai "hadiah". Selain itu, ia juga
menetapkan pajak impor tinggi yang tidak disukai oleh Selatan. Wakil
presiden Jackson,
John C. Calhoun, yang berasal dari Selatan, menulis bahwa Selatan sebaiknya menghentikan kebijakan tersebut dan meninggalkan Amerika Serikat.
Perang Saudara
Pada tahun 1840-an dan 1850-an, Utara dan Selatan kurang saling menyukai karena berbagai perbedaan, seperti:
-
Ekonomi Utara berdasarkan pada industri, sedangkan Selatan berdasarkan agraris.
-
Negara bagian Utara tidak memerlukan budak, sementara Selatan
memerlukan budak. Orang-orang di Selatan juga marah dengan buku-buku
seperti Uncle Tom’s Cabin yang menyatakan bahwa perbudakan itu salah.
-
Utara memiliki Partai Republik, sementara Selatan memiliki Partai Demokrat.
-
Perbedaan pandangan mengenai kekuasaan pemerintahan federal.
Pejabat-pejabat pemerintahan berusaha membuat perjanjian untuk
menghentikan perang. Akan tetapi, perjanjian-perjanjian ini tidak
berhasil menghentikan perpecahan. Orang-orang Utara dan Selatan mulai
saling membunuh di
Kansas karena masalah perbudakan. Peristiwa ini disebut "Kansas Berdarah". Pada tahun 1859,
John Brown mengambil alih sebuah kota di
Virginia untuk menunjukan bahwa perbudakan itu salah dan ia mencoba mengajak budak-budak melawan pemiliknya.
Abraham Lincoln
dari Partai Republik berhasil memenangkan pemilu pada tahun 1860.
Setelah itu, sebelas negara bagian meninggalkan Amerika Serikat dan
mendirikan
Negara Konfederasi Amerika. Maka meletuslah
Perang Saudara Amerika
antara Utara dengan Selatan. Konfederasi memiliki jenderal yang lebih
cakap daripada utara, akan tetapi memiliki lebih sedikit jalur kereta
dan hampir tidak mempunyai pabrik senjata. Pada awal perang,
jenderal-jenderal Konfederasi seperti
Robert E. Lee dan
Stonewall Jackson memenangkan pertempuran melawan jenderal-jenderal Utara seperti
George B. McClellan dan
Ambrose Burnside. Pada pertengahan perang, Lincoln mengumandangkan
Proklamasi Emansipasi
yang akan membebaskan semua budak di Konfederasi, dan memperbolehkan
orang kulit hitam bertempur dalam angkatan bersenjata Utara. Alur perang
mulai memihak pada Utara setelah
pertempuran Gettysburg tahun 1863. Pada tahun 1865, jenderal
Ulysses S. Grant telah merebut ibukota Konfederasi di
Richmond, Virginia, dan memaksa jenderal Lee untuk menyerah.
Rekonstruksi dan Gilded Age
Lincoln terpilih kembali sebagai presiden pada tahun 1864. Akan tetapi, ketika menghadiri drama di Ford's Theatre,
Washington, D.C., ia ditembak oleh
John Wilkes Booth. Lincoln menjadi presiden Amerika pertama yang tewas dibunuh. Ia digantikan oleh
Andrew Johnson.
Pada masa ini, amandemen ke-13, 14, dan 15 disetujui. Maka budak-budak
dibebaskan dan menjadi warga negara. Mereka juga memiliki hak suara.
Kongres pada masa itu dikuasai oleh "Republikan Radikal", yang ingin
menghukum Selatan setelah Perang Saudara. Mereka tidak menyukai Johnson
dan hampir menghentikan jabatannya. Mereka juga mengirim banyak tentara
ke Selatan dan memaksa Selatan menyetujui amandemen ke-14 dan 15.
Selatan tidak menyukai hal ini, dan membuat hukum "Jim Crow" yang
menempatkan orang kulit hitam dalam peran-peran yang rendah dan memaksa
mereka bekerja sebagai petani miskin. Orang Kulit Putih di Selatan juga
mendirikan
Ku Klux Klan yang menyerang orang kulit hitam.
Amerika Serikat didatangi oleh pendatang dari berbagai negara, seperti
Irlandia,
Italia,
Jerman,
Eropa Timur, dan
Cina Sebagian besar dari mereka bekerja di pabrik-pabrik besar dan tinggal di kota besar, seperti
New York City,
Chicago, dan
Boston.
Mereka biasanya menghuni apartemen yang kecil, miskin, dan berdekatan.
Pendatang-pendatang ini seringkali digunakan sebagai "mesin politik".
Mereka diberi pekerjaan dan uang, dengan imbalan suara dalam pemilu.
"Mesin-mesin politik" telah menguasai pemerintahan dalam dekade terakhir
abad ke-19. Sebagian besar presiden terpilih karena mesin politik.
Pemilik bisnis besar seringkali memiliki kekuasaan yang lebih besar
daripada pemerintahan. Contohnya adalah
John D. Rockefeller,
Andrew Carnegie, dan
J.P. Morgan.
Jalur kereta api transkontinental
selesai dibangun pada tahun 1869. Jalur ini membantu kemudahan
transportasi di Amerika Serikat. Chicago, tempat jalur-jalur bertemu,
menjadi pusat perdagangan antara Barat dan Timur.
Masa progresivisme dan imperialisme
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Amerika Serikat menjadi
lebih aktif dalam urusan luar negeri. Pada tahun 1898, Amerika Serikat
berperang melawan Spanyol. AS berhasil memenangkan perang, dan menguasai
Puerto Riko,
Guam,
Guantanamo, dan
Filipina. Ditambah dengan
pembelian Alaska dan pengambilalihan
Hawaii, Amerika Serikat telah memperoleh seluruh wilayahnya hari ini, ditambah beberapa wilayah yang akan lepas setelah
Perang Dunia II. Pada tahun 1901,
Theodore Roosevelt menjadi presiden Amerika Serikat. Ia memiliki kebijakan luar negeri yang disebut "
Big Stick". Maksudnya ialah bahwa [AS] harus memiliki angkatan laut yang besar dan melakukan pengawasan terhadap
Amerika Latin.
Antara tahun 1900 hingga 1930, Amerika Serikat beberapa kali
mengirimkan tentara ke Amerika Latin. Ketika Theodore Roosevelt masih
menjabat, penggalian
Terusan Panama dimulai.
Woodrow Wilson terpilih sebagai presiden pada tahun 1912. Ia adalah seorang progresif, tetapi tidak sepenuhnya mirip Roosevelt.
Perang Dunia I
Amerika Serikat awalnya tidak ingin terlibat dalam
Perang Dunia I. Akan tetapi, karena:
Amerika menyatakan perang terhadap Jerman pada 6 April 1917. AS
membantu Sekutu, dan perang berakhir setahun kemudian dengan kekalahan
Blok Sentral. Seusai perang,
Woodrow Wilson mencoba mendirikan
Liga Bangsa-Bangsa,
akan tetapi Amerika Serikat tidak bergabung karena kaum isolasionis di
AS menolak traktat perjanjian. Setelah Perang Dunia I, sebuah
pandemi flu
mewabah, dan menewaskan banyak orang di AS dan Eropa. Selain itu,
seusai Perang Dunia I, Amerika Serikat menjadi salah satu negara terkaya
dan terkuat di dunia.
Periode antar perang: 1919–1939
Pada tahun 1920-an,
rasisme merebak. Ku Klux Klan semakin kuat dan mengincar orang kulit hitam,
Katolik,
Yahudi, dan imigran. Orang-orang menuduh imigran dan pemimpin buruh (yang dituduh sebagai
Bolshevik) bersalah atas perang dan masalah-masalah lain dalam sektor bisnis
1920-an merupakan era ledakan ekonomi dan kesejahteraan bagi Amerika
Serikat. Pada masa ini, banyak orang Afrika-Amerika yang pindah dari
Selatan ke kota-kota besar seperti
New York City,
Chicago,
St. Louis, dan
Los Angeles. Mereka membawa musik
jazz,
sehingga tahun 1920-an dijuluki sebagai "Zaman Jazz". Seusai Perang
Dunia I, Amerika Serikat menetapkan kebijakan luar negeri yang
isolasionis. Hukum dan traktat yang mengakhiri perang disetujui. AS juga
menolak menjual senjata kepada mantan sekutunya.
Warren G. Harding
menjadi presiden pada tahun 1921. Ia meyakini bahwa jalan terbaik untuk
memperbaiki ekonomi adalah bersahabat dengan bisnis-bisnis besar
melalui pemotongan pajak dan pengurangan regulasi. Performa ekonomi
berlangsung dengan baik di bawah kebijakan ini. Akan tetapi, jurang
antara yang kaya dan miskin semakin melebar. Harding meninggal pada
tahun 1923, dan
Calvin Coolidge
menggantikannya. Seperti Harding, Calvin Coolidge meyakini bahwa
pemerintah tidak boleh campur tangan dalam urusan bisnis, sehingga ia
meneruskan banyak kebijakan Harding. Coolidge memutuskan untuk tidak
menjadi kandidat dalam pemilu 1928 dan selanjutnya
Herbert Hoover menjadi presiden.
Pada tahun 1929,
Depresi Besar melanda Amerika Serikat.
Bursa efek
jatuh, dan banyak bank kehabisan uang dan ditutup. Pada tahun 1932,
lebih dari seperempat rakyat Amerika Serikat menjadi pengangguran.
Herbert Hoover, yang menjadi presiden pada saat itu, mencoba menghentikan Depresi, tetapi gagal. Pada tahun 1932, ia dikalahkan oleh
Franklin D. Roosevelt dalam pemilu. Franklin D. Roosevelt melancarkan kebijakan
New Deal, yaitu rangkaian program pemerintah yang memberikan bantuan, pemulihan, dan reformasi. Contoh program pada
New Deal adalah
Social Security,
Works Progress Administration (pembangunan jalan, sekolah, gedung pemerintahan dan karya seni), dan
Civilian Conservation Corps
(memberikan anak muda pekerjaan untuk membantu lingkungan).
Program-program seperti ini mempekerjakan jutaan warga Amerika, meskipun
dengan gaji yang kecil.
New Deal seringkali disebut sebagai periode yang "menyelamatkan kapitalisme" dan menghentikan Amerika menjadi negara
komunis atau
fasis.
[84] Meskipun
New Deal berhasil meningkatkan ekonomi, kebijakan ini tidak mengakhiri Depresi Besar. Depresi ini diakhiri oleh
Perang Dunia II.
Perang Dunia II
Perang Dunia II
meletus pada 1 September 1939, dan Amerika Serikat menyatakan mereka
tidak ingin terlibat. Sebagian besar warga Amerika merasa AS sebaiknya
tetap netral.
Jepang
mengebom Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 Akibatnya, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap
Blok Poros (
Jerman,
Jepang, dan
Italia). Amerika Serikat terlibat dalam dua front, yaitu
Front Pasifik melawan Jepang, dan
Front Eropa dan
Afrika melawan Jerman dan Italia. Pada 12 April 1945, Roosevelt meninggal dunia, dan digantikan oleh
Harry Truman.
Mussolini dieksekusi oleh
partisan Italia pada 28 April Dua hari kemudian,
Adolf Hitler bunuh diri. Tentara Jerman menyerah di Italia pada 29 April dan di Eropa Barat pada 7 Mei. Pemimpin-pemimpin Sekutu
bertemu di Potsdam, Jerman, pada 11 Juli. Mereka meminta agar Jepang menyerah tanpa syarat. Jepang mengacuhkan seruan ini, sehingga AS
menjatuhkan dua bom atom di
Hiroshima (6 Agustus 1945) dan
Nagasaki (9 Agustus 1945) untuk mengakhiri perang. Enam hari setelah pengeboman, pada 15 Agustus, Jepang
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2 September.
Perang Dingin
Setelah Perang Dunia II,
Uni Soviet dan
Amerika Serikat menjadi dua adidaya dunia.
Perang Dingin
merupakan periode ketegangan dan persaingan antara Soviet dan AS. Akan
tetapi, tentara Amerika dan Soviet tidak pernah bertemu secara langsung
dalam medan perang, namun bertempur secara tidak langsung, seperti dalam
Perang Korea (1950-an) dan
Perang Vietnam (1950-an-1970-an). Kedua perang tersebut merupakan perang antara pemerintah Utara yang komunis (didukung oleh Soviet dan
Republik Rakyat Cina),
dan pemerintahan Selatan yang dibantu oleh AS. Perang Korea berakhir
dengan pembagian Korea, sementara perang Vietnam dimenangkan oleh
Vietnam Komunis setelah AS mundur dari Vietnam. Selain itu, salah satu
konflik penting pada masa ini adalah
Krisis Rudal Kuba
pada tahun 1962. Selama krisis ini, AS dan Uni Soviet berada pada
posisi yang sangat dekat untuk saling menyerang dengan senjata nuklir.
Pada masa Perang Dingin, pemerintah mencoba mencari orang yang diduga
sebagai Komunis. Orang yang diduga komunis akan kehilangan pekerjaan,
masuk penjara, atau bakan terbunuh. Banyak aktor dan pengarang yang
masuk ke daftar hitam. Peristiwa ini disebut sebagai "
Red Scare".
Perlombaan senjata juga berlangsung antara Amerika Serikat dengan
Soviet. Amerika Serikat banyak menghabiskan dana untuk proyek-proyek
pertahanan. Selain perlombaan senjata, perlombaan luar angkasa juga
berlangsung. Perlombaan ini dimulai ketika Soviet meluncurkan
Sputnik
pada tahun 1957. Dalam beberapa tahun, baik AS maupun Soviet telah
meluncurkan satelit, dan juga mengirimkan hewan dan manusia ke luar
angkasa. Pada tahun 1969,
Apollo 11 berhasil mendaratkan
Neil Armstrong dan
Buzz Aldrin di
Bulan.Kebijakan luar negeri Amerika Serikat berubah pada tahun 1970-an ketika AS meninggalkan Vietnam dan
Richard Nixon mengundurkan diri karena
skandal Watergate.
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, AS memiliki kebijakan "detente"
(mengurangi ketegangan) dengan Uni Soviet. Di bawah kepemimpinan Nixon
dan
Reagan, Amerika Serikat mengirimkan tentara dan uang ke negara-negara
Amerika Latin
agar mereka tidak menjadi komunis. Pada masa ini pula, ekonomi
menderita karena AS tidak memproduksi barang sebanyak dahulu, dan karena
beberapa negara di
Timur Tengah melakukan embargo minyak Perang Dingin berakhir dengan runtuhnya Soviet pada Desember 1991.
Era setelah Perang Dingin
Setelah berakhirnya Perang Dingin, Amerika Serikat menjadi "masyarakat
post-industrial".AS juga mulai mengalami defisit perdagangan.
Timur Tengah
menjadi penting dalam kebijakan luar negeri AS, karena Amerika
memperoleh miliaran barel minyak dari Timur Tengah. Banyak negara di
Timur Tengah tidak peduli dengan AS karena Amerika merupakan sekutu
Israel. Pada tahun 1991,
Amerika Serikat terlibat dalam
Perang Teluk untuk mengusir invasi
Irak dari
Kuwait.
George W. Bush memenangkan pemilu pada tahun 2000. Pada masa jabatannya,
Serangan 11 September terjadi. Akibat serangan tersebut,
World Trade Center runtuh, dan ribuan warga Amerika tewas. Bush lalu menyetujui
USA Patriot Act, yang memperbolehkan pemerintah untuk mengumpulkan informasi mengenai orang Amerika yang diduga sebagai teroris. AS dan
NATO lalu
pergi ke Afganistan untuk mencari
Osama bin Laden dan orang lain yang merencanakan Serangan 11 September. Selanjutnya, AS
menyerang Irak
pada tahun 2003 karena Saddam Hussein diduga memiliki senjata pemusnah
massal. Pada tahun 2005, Amerika Serikat bagian selatan dilanda oleh
badai besar yang disebut
Badai Katrina.
Partai Demokrat memenangkan kembali Kongres pada tahun 2006 karena
warga Amerika tidak menyukai kebijakan Bush mengenai Perang Irak dan
Katrina. Pada tahun 2008,
Barack Obama terpilih sebagai presiden
Afrika-Amerika pertama. Ia terpilih pada
masa resesi terburuk semenjak Depresi Besar. Pada awal jabatannya, Obama dan Kongres menyetujui reformasi terhadap
perawatan kesehatan dan perbankan. Pemerintah juga memberikan stimulus untuk membantu ekonomi selama
resesi.
Selama masa resesi, pemerintah menghabiskan banyak dana untuk menjaga
industri perbankan dan otomotif dari kejatuhan. Selain krisis finansial,
Obama juga harus menyelesaikan masalah
kebocoran minyak Deepwater Horizon yang terjadi pada Juni 2010.